Rabu, 22 Oktober 2014

Ketika Bidadari Turun ke Bumi


Dalam buku Tamasya ke Surga, Ibnu Qayyim Al-
Jauziyyah mengisahkan tentang bidadari-bidadari
surga. Bidadari-bidadari itu adalah wanita suci
yang menyenangkan dipandang mata,
menyejukkan dilihat, dan menentramkan hati
setiap pemiliknya. Rupanya cantik jelita, kulitnya
mulus. Ia memiliki akhlak yang paling baik,
perawan, kaya akan cinta dan umurnya sebaya.
Siapakah yang orang yang beruntung
mendapatkannya? Siapa lagi kalau bukan orang-
orang yang syahid karena berjihad di jalan Allah,
orang-orang yang tulus dan ikhlas membela agama
Allah.

Sebagian kita mungkin berfikir, kapan kita
berjumpa dengan bidadari-bidadari itu, apakah ia
akan kita miliki, adakah ia sedikit diantara mereka
mendiami bumi sekarang ini?

Bidadari-bidadari itu telah turun ke bumi. Semenjak
Islam mulai bangkit lagi di bumi ini. Bidadari-
bidadari itu menghias diri setiap hari. Dia berwujud
manusia yang berhati lembut, menyenangkan
dipandang mata, menyejukkan dilihat,
menentramkan hati setiap pemiliknya. Dialah
wanita sholehah yang menjaga kesucian dirinya.
Seperti apakah bidadari bumi itu? Bisakah kita
mengikuti langkahnya, apakah dia anak, adik,
keponakan perempuan atau apakah ia istri dan ibu
kita, atau ia hanya berupa angan yang sebenarnya
bisa kita realisasikan, tapi syetan kuat menahan?

Dialah wanita sholehah yang menjaga kesucian
dirinya. Setiap perempuan bisa menjadi bidadari
bumi, seperti apakah ciri-cirinya?

1. Ia adalah wanita yang paling taat kepada Allah.
Ia senantiasa menyerahkan segala urusan
hidupnya kepada hukum dan syariat Allah. 

2. Ia menjadikan Al-Quran dan Al-Hadis sebagai
sumber hukum dalam mengatur seluruh aspek
kehidupannya.

3. Ibadahnya baik dan memiliki akhlak serta budi
perketi yang mulia.
Tidak hobi berdusta, bergunjing  ria. 

4. Berbuat baik dan berbakti kepada orang tuanya. 
Ia senantiasa mendoakan orang tuanya,
menghormati mereka, menjaga dan melindungi
keduanya.

5. Ia taat kepada suaminya. Menjaga harta
suaminya, mendidik anak-anaknya dengan
kehidupan yang islami. Jika dilihat
menyenangakan, bila dipandang menyejukkan, dan
menentramkan bila berada didekatnya. Hati akan
tenang bila meninggalkanya pergi. Ia melayani
suaminya dengan baik, berhias hanya untuk
suaminya, pandai membangkitkan dan memotifasi
suaminya untuk berjuang membela agama Allah. 

6. Ia tidak bermewah-mewah dengan dunia,
tawadhu, bersikap sederhana. Kesabarannya luar
biasa atas janji-janji Allah, ia tidak berhenti belajar
untuk bekal hidupnya.

7. Ia bermanfaat dilingkungannya. Pengabdianya
kepada masyarakat dan agama sangat besar. Ia
menyeru manusia kepada Allah dengan kedua
tangan dan lisannya yang lembut, hatinya yang
bersih, akalnya yang cerdas dan dengan
hartanya. "Dan dunia ini adalah perhiasan, dan
sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholehah".
(HR Muslim)


Dialah bidadari bumi, dialah wanita sholehah yang
keberadaan dirinya lebih baik dan berarti dari
seluruh isi alam ini. Ya Allah jadikanlah aku, ibuku,
kakak dan adiku serta perempuan-perempuan di
sekelilingku menjadi bidadari bumi.
Agar kelak di
syurga kami tidak canggung lagi. (Yesi
Elsandra/special for Hufha)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar